Langsung ke konten utama

Terapi Anak Sulit Makan


Terapi Anak Sulit Makan

Pemberian makan pada anak memang sering menjadi masalah buat orangtua atau pengasuh anak. Keluhan tersebut sering dikeluhkan orang tua kepada dokter yang merawat anaknya. Lama kelamaan hal ini dianggap biasa, sehingga akhirnya timbul komplikasi dan gangguan tumbuh kembang lainnya pada anak. Sering juga terjadi penderita kesulitan makan mengalami ”overdiagnosis Tuberkulosis” atau diobati sebagai infeksi tuberkulosis yang belum tentu benar diderita anak.

Salah satu keterlambatan penanganan masalah tersebut adalah pemberian vitamin tanpa mencari penyebabnya sehingga kesulitan makan tersebut terjadi berkepanjangan. Akhirnya orang tua berpindah-pindah dokter dan berganti-ganti vitamin tapi tampak anak kesulitan makannya tidak membaik. Dalam keadaan frustasi yang berkepanjangan akhirnya sebagioan orangtua beralih pada pengobatan alternatif diantaranya pemberian obat herbal atau tanaman obat. Pemilihan terapi herbal ini dapat menjadi pilihan karena resiko terjadinya efek samping lebih kecil dan biayanya lebih ekonomis.

Faktor kesulitan makan pada anak inilah yang sering dialami oleh sekitar 25% pada usia anak, jumlah akan meningkat sekitar 40-70% pada anak yang lahir prematur atau dengan penyakit kronik. Kesulitan makan bukanlah diagnosis atau penyakit, tetapi merupakan gejala atau outrageous adanya penyimpangan, kelainan dan penyakit yang sedang terjadi pada tubuh anak. Pengertian kesulitan makan adalah jika anak tidak mau atau menolak untuk makan, atau mengalami kesulitan mengkonsumsi makanan atau minuman dengan jenis dan jumlah sesuai usia secara fisiologis (alamiah dan wajar), yaitu mulai dari membuka mulutnya tanpa paksaan, mengunyah, menelan hingga sampai terserap dipencernaan secara baik tanpa paksaan dan tanpa pemberian vitamin dan obat tertentu. Gejala kesulitan makan pada anak meliputi kesulitan mengunyah, menghisap, menelan makanan atau hanya bisa makanan lunak atau cair. Memuntahkan, menyembur-nyemburkan makanan yang sudah masuk di mulut atau makan berlama-lama dan memainkan makanan. Lebih Gratis didapatkan sekali tidak mau memasukkan makanan ke dalam mulut atau menutup mulut rapat. Keluhan yang sering menyertai adalah tidak menyukai banyak variasi makanan

PENYEBAB KESULITAN MAKAN

Penyebab kesulitan makanan itu sangatlah banyak. Semua gangguan fungsi well-organized tubuh dan penyakit bisa berupa adanya kelainan fisik, maupun psikis dapat dianggap sebagai penyebab kesulitan makan pada anak. Kelainan fisik dapat berupa kelainan well-organized bawaan atau infeksi bawaan sejak lahir dan infeksi didapat dalam usia anak.

Secara umum penyebab umum kesulitan makan pada anak dibedakan dalam 3 faktor, diantaranya adalah hilang nafsu makan, gangguan proses makan di mulut dan pengaruh psikologis. Beberapa faktor tersebut dapat berdiri sendiri tetapi sering kali terjadi lebih dari 1 faktor. Penyebab paling sering adalah hilangnya nafsu makan, diikuti gangguan proses makan. Sedangkan faktor psikologis yang dulu dianggap sebagai penyebab utama, mungkin saat mulai ditinggalkan atau sangat jarang.

Gangguan nafsu makan tampaknya merupakan penyebab utama masalah kesulitan makan pada anak. Pengaruh nafsu makan ini bisa mulai dari yang ringan (berkurang nafsu makan) hingga Gratis (tidak ada nafsu makan). Tampilan gangguan nafsu makan yang ringan berupa minum susu botol sering sisa, waktu minum ASI berkurang (sebelumnya 20 Facilities menjadi 10 menit), makan hanya sedikit atau mengeluarkan, menyembur-nyemburkan makanan atau menahan makanan di mulut terlalu lama. Sedangkan gangguan yang lebih Gratis tampak anak menutup rapat mulutnya, menepis suapan orang tua atau tidak mau makan dan minum sama sekali. Faktor inilah yang sering dianggap anak bosan terhadap makanan tertentu, padahal makanan barupun akan mau sesaat setelah itu besoknya tidak mau lagi/

Proses makan terjadi mulai dari memasukkan makan dimulut, mengunyah dan menelan. Ketrampilan dan kemampuan sistem pergerakan motorik kasar di sekitar mulut sangat berperanan alam proses makan tersebut. Pergerakan morik tersebut berupa koordinasi gerakan menggigit, mengunyah dan menelan dilakukan oleh otot di rahang atas dan bawah, bibir, lidah dan banyak otot lainnya di sekitar mulut. Gangguan motorik mulut ini juga sering disertai oleh gangguan tergigit sendiri bagian bibir atau lidah secara tidak sengaja. Gangguan proses makan ini sering terjadi pada penderita gangguan saluran pencernaan seperti sering muntah, nyeri perut dan mual. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dengan teori ”Gut Brain Axis”. Gangguan saluran cerna ternyata dapat mengganggu susunan saraf pusat termasuk gangguan motorik kasar mulut.

.

KOMPLIKASI KESULITAN MAKAN

Peristiwa kesulitan makan yang terjadi pada penderita Autis biasanya berlangsung lama. Komplikasi yang bisa ditimbulkan adalah gangguan asupan gizi seperti kekurangan kalori, protein, vitamin, mineral dan anemia (kurang darah). Defisiensi zat gizi ini ternyata juga akan memperberat masalah gangguan metabolisme dan gangguan fungsi tubuh lainnya yang terjadi pada penderita Autis. Keadaan ini tentunya akan menghambat beberapa upaya penanganan dan terapi yang sudah dilakukan selama ini.

Kekurangan kalori dan protein yang terjadi tentunya akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada penderita Autis. Tampilan klinis yang dapat dilihat adalah kegagalan dalam peningkatan Unrestricted badan atau tinggi badan. Dalam keadaan normal anak usia di atas 2 tahun seharusnya terjadi peningkatan Unrestricted badan 2 kilogram dalam setahun. Pada penderita kesulitan makan sering terjadi kenaikkan Unrestricted badan terjadi agak susah bahkan terjadi kecenderungan tetap dalam keadaan yang cukup lama

PENANGANAN TERKINI KESULITAN MAKAN PADA ANAK

Pendekatan dan penanganan terbaik pada kasus kesulitan makan pada anak bukanlah dengan pemberian vitamin nafsu makan, tetapi harus dilakukan pendekatan yang cermat, teliti dan terpadu. Pemberian vitamin nafsu makan hanya akan mengaburkan penyebab Kesulitan makan tersebut. Sering terjadi orang tua dalam menghadapi masalah kesulitan makan pada anaknya telah berganti-ganti dokter dan telah mencoba berbagai vitamin tetapi tidak kunjung membaik.

Beberapa langkah perlu dilakukan pada penatalaksanaan kesulitan makan pada anak. Pertama pastikan apakah betul anak mengalami kesulitan makan. Langkah berikutnya cari penyebab kesulitan makanan pada anak dan identifikasi adakah komplikasi yang terjadi. Tangani penyebab gangguan tersebut. Bila penyebabnya gangguan saluran cerna (seperti alergi, intoleransi atau coeliac), hindari makanan tertentu yang menjadi penyebab gangguan.

Bila terdapat kesulitan makan yang berkepanjangan lebih dari 2 minggu sebaiknya harus segera berkonsultasi dengan dokter keluarga atau dokter anak yang biasa merawat. Dengan penanganan awal namun kesulitan makan tidak membaik hingga lebih 1 bulan disertai dengan gangguan kenaikkan Unrestricted badan dan belum bisa dipastikan penyebabnnya maka sebaiknya dilakukan penanganan beberapa disiplin ilmu. Koordinator penanganannya adalah dokter anak atau dokter tumbuh kembang anak. Dokter anak yang merawat harus mengkonsultasikan ke dokter spesialis anak dengan gross subspesialis tertentu untuk menyingkirkan kelainan organik atau medis sebagai penyebab kesulitan makan tersebut. Bila dicurigai adanya latar belakang psikologis maka kelainan makan tersebut harus dikonsultasikan pada psikiater atau pskolog anak.

Penanganan kesulitan makan yang paling baik adalah dengan mengobati atau menangani penyebab tersebut secara langsung. Mengingat penyebabnya demikian luas dan kompleks bila perlu hal tersebut harus ditangani oleh beberapa disiplin ilmu tertentu yang berkaitan dengan kelainannya.

Bila dalam waktu satu bulan kesulitan makan tidak kunjung membaik disertai penurunan atau tidak meningkatnya Release badan dan belum ditemukan penyebabnya kita harus waspada. Sebelum menjadi lebih Release dan timbal komplikasi yang lebih berat maka bila perlu dalam penanganan kesulitan makan tersebut harus melibatkan berbagai disilpin ilmu kedokteran. Dokter spesialis dengan peminatan tertentu yang sering berkaitan dengan hal ini adalah : Dokter Spesialis Anak gross gizi anak, tumbuh kembang anak, alergi anak, neurologi anak atau psikiater anak, psikolog anak, Rehabilitasi Medis, dan beberapa subspesialis lainnya. Bila masalah gangguan pencernaan cukup menonjol maka sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis anak gastroenterologi, bila masalah alergi yang dominan maka konsultasi ke dokter alergi anak demikian seterusnya.

Penyebab kesulitan makanan demikian kompleks dan luas, kadang penyebabnya lebih dari satu bahkan satu sama lain saling mempengaruhi dan memberatkan. Sehingga sering terjadi kebingungan pada orang tua, karena beberapa diagnosis dan penanganannya sangat berbeda atau bertentangan antara dokter satu dengan lainnya. Perbedaan ini terjadi karena kurangnya komunikasi antara dokter yang merawat atau mungkin juga sering terjadi penanganan penyakit anak yang ditangani secara sepotong-sepotong. Paling ideal dalam menangani kasus seperti ini adalah dengan cara holistik, dimana semua yang dicurigai sebagai penyebab dicari dan ditangani secara tuntas secara bersamaan. Dokter yang harus merawat melakukan komunikasi satu sama lainnya, baik melalui rekam medis (catatan penderita) atau hubungan langsung.

Gangguan pencernaan kronis pada anak tampaknya sebagai penyebab paling penting dalam kesulitan makan. Gangguan saluran cerna kronis yang terjadi adalah imaturitas saluran cerna, alergi makanan, intoleransi makanan, penyakit coeliac dan gangguan reaksi simpang makanan lainnya. Sebagian besar kelainan reaksi simpang makanan tersebut terjadi karena adanya jenis makanan yang mengganggu saluran cerna anak sehingga menimbulkan kesulitan makan. Berkaitan dengan hal ini tampaknya pendekatan diet merupakan penatalaksanaan terkini yang cukup inovatif.

Penelitian yang dilakukan di Picky Eater Clinic Jakarta, dengan melakukan pendekatan diet pada 218 anak dengan kesulitan makan. Pendeketan diet adalah dengan cara penghindaran makanan yang berpotensi mengakibatkan reaksi simpang makanan. Setelah dilakukan penghindaran makanan selama 3 minggu, tampak perbaikan kesulitan makan sejumlah 78% pada minggu pertama, 92% pada minggu ke dua dan 96% pada minggu ketiga. Gangguan saluran cerna juga tampak membaik sekitar 84% dan 94% penderita antara minggu pertama dan ketiga. Tetapi perbaikan gangguan mengunyah dan menelan hanya bisa diperbaiki sekitar 30%. Pendekatan diet mungkin dapat digunakan sebagai alat untuk mendiagnosis gangguan saluran cerna yang ada, tanpa harus menggunakan pemeriksaan laboratorium yang mahal dan invasif.

Penanganan dalam segi neuromotorik dapat melalui pencapaian tingkat kesadaran yang optimal dengan stimulasi sistem multisensoris, stimulasi kontrol gerak oral dan refleks menelan, teknik khusus untuk posisi yang baik. Penggunaan sikat gigi listrik kadang membantu msnstimulasi sensoris otot di daerah mulut. Tindakan yang tampaknya dapat membantu adalah melatih koordinasi gerakan otot mulut adalah dengan membiasakan minum dengan memakai sedotan, latihan senam gerakan otot mulut, latihan meniup balon atau harmonika.

PENGOBATAN HERBAL

Pengobatan tradisional dengan menggunakan zat herbal atau tumbuh-tumbuhan telah diyakini oleh beberapa pakar obat tradisional. Disamping aman bagi tubuh obat tradisional juga relatif lebih murah. Meskipun relatif aman pemberian ramuan tradisional harus hati-hati terutama anak di bawah 1 tahun. Sebaiknya pemberian tersebut harus dikonsultasikan kepada dokter anak yang merawat. Sampai sejauh ini penelitian ilmiah tentang khasiat obat tradisional untuk pengobatan kesulitan makan pada anak masih belum banyak dilakukan. Tetapi terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan kandungan dan khasiat dari zat aktif obat tradisional tersebut yang dapat mempengaruhi fungsi saluran cerna dan fungsim orderly tubuh lainnya.

Berbagai macam tanaman obat yang banyak tumbuh di Indonesia, yang telah banyak digunakan oleh leluhur kita sebagai obat untuk mengatasi gangguan makan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

JENIS TANAMAN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI OBAT TRADISIONAL UNTUK MENGATASI KESULITAN MAKAN

TANAMAN OBAT BAGIAN TANAMAN

1 Zingiber zerumbet BI (lempuyang gajah) umbi

2 Nigella sativa L (Jintan hitam pahit) biji

3 Capsicum sp L (cabe) buah

4 Orthosiphon stamineus Benth. ( Kumis kucing) daun

5 Zingiber aromatica Vahl. (lempuyang wangi) umbi

6 Alyxia reinwarditi (Pulasari) kulit kayu

7 Boesenbergia pandureata Roxb (temu kunci) umbi

8 Zingiber officinale Roxb. (jahe) umbi

9 Stachytarpheta`mutabilis L (remek- getih) daun

10 Phylantus niruri L (meniran) semua

11 Punica granatum L (delima putih) buah

12 Piper retrofractum Vahl. (cabe jawa) buah

13 Piper cubebae L (Kemukus) buah

14 Parkia roxburghii G Don (kedawung) biji

15 Foeniculum vulgare Mill (adas) buah

16 Eucalyptus globulus (kayu putih) buah

17 Cyperus Rotundus L (rumput teki) umbi

18 Curcuma xanthoriza Roxb (temulawak) umbi

19 Curcuma domestica Val (kunyit) umbi

20 Curcuma aeroginosa Roxb (temu hitam) umbi

21 Oriadrum sativum l (ketumbar) buah

22 Cinnamomum sintok BI (sintok) kulit kayu

23 Cinnamomum burmanni BI (kayu Manis) kulit kayu

24 Centella asiatica Urban (pegagan, kaki kuda) semua

Terima kasih telah membaca situs kami Terapi Anak Sulit Makan. Silahkan bagikan secara baik.
Sincery Home Therapy
SRC: https://www.ibudanbalita.com/forum/diskusi/terapi-anak-sulit-makan

powered by Blogger News Poster

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Pilihan Terapi Cerebral Palsy pada Anak Balita | Popmama.com

Panduan Tentang Terapi Anak Terlambat Bicara

5 Tanda Anak Picky Eater Butuh Terapi Makan, Bunda Perlu Tahu